PT KPI Kilang Dumai Tanam 5.000 Bibit Mangrove

DUMAI -Oketime.com- SEBANYAK 5.000 bibit mangrove ditanam di Pantai Mundam, Kelurahan Mundam Jaya, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai pada Kamis (29/8). Kegiatan itu sekaligus menjadi penanda diresmikannya Pusat Pembibitan Gambut.

Kegiatan yang digelar oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Duma tersebut bertujuan untuk melindungi lingkungan pesisir di Kota Dumai yang terus mengalami abrasi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai, Agus Gunawan SSos menyatakan bahwa Kota Dumai termasuk wilayah yang memiliki garis pantai yang panjang dan rentan dengan ancaman bencana abrasi. Sehingga perlu perhatian dan langkah konkret untuk menanggulanginya. Ia juga mengapresiasi langkah serius dan komitmen yang dilakukan oleh PT KPI Kilang Dumai.

“Kami Pemerintah Kota Dumai mengucapkan terima kasih kepada PT KPI Dumai yang hari ini telah melaksanakan peringatan Hari Mangrove Sedunia. Ini merupakan kerja keras kita bersama untuk menanggulangi abrasi yang luar biasa, sehingga dibutuhkan kolaborasi dari seluruh entitas dan masyarakat. Ini kolaborasi yang luar biasa bagi kami,” jelasnya.

Kota Dumai sendiri memiliki garis pantai sepanjang 134 KM. Salah satunya berada di kawasan Pantai Mundam. Saat ini kawasan tersebut mengalami proses abrasi sekitar 7 meter setiap tahunnya serta telah menyebakan sedimentasi sebesar 40 cm.

Peresmian pusat pembibitan dan sosialisasi penanaman mangrove yang dilakukan oleh PT KPI Kilang Dumai juga untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia yang diperingati pada 26 Juli setiap tahunnya. Hal itu dilakukan untuk membangun ekosistem mangrove yang dapat memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, baik secara ekologis, ekonomis, maupun sumber daya dan jasa.

Sementara itu, General Manager PT KPI Kilang Dumai, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan dan masyarakat dengan langkah-langkah konkret lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

“Kegiatan ini merupakan salah satu program environmental perusahaan. Serta menjadi langkah strategis dalam upaya kita untuk memperbaiki dan melindungi ekosistem pesisir Pantai Mundam dari ancaman abrasi pantai yang semakin mengkhawatirkan,” jelasnya.

Iwan juga mengungkap­kan bahwa langkah pemeliharaan dan rehabilitasi eko­sistem mangrove tersebut selain untuk memberikan manfaat ekologis bagi masyarakat, tetapi juga ber­kontribusi untuk kesejahteraan nelayan yang bergantung pada ekosistem tersebut.

Hal itu juga menjadi upaya mewujudkan implementasi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan pilar pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13 yakni penanganan perubahan iklim (climate action) dan Ekosistem lautan (life below water).(***)

Sumber: Riaupos