Dukungan Terus Berdatangan, Perkumpulan Keluarga Nias Riau Siap Menangka Cagubri Abdul Wahid-SF. Hariyanto

PANGKALAN KERINCI. Oketime.com - Setelah mendapat dukungan dari tokoh lintas agama, lintas suku dan perkumpulan keluarga nias provinsi riau beberapa waktu di pekanbaru, bak gayung bersambut Paslon Abdul Wahid dan SF. Hariyanto saat berkampanye di kab. Pelelawan juga ditunggu oleh tokoh lintas suku dan tokoh lintas agama.
 
Abdul Wahid mengatakan bahwa ia berkomitmen akan merangkul dan melibatkan berbagai kelompok baik itu lintas suku, lintas agama dan elemen penting lainnya dalam membangun riau.
 
"Saya bersama Pak SF. Hariyanto meyakini bahwa untuk membangun riau ini haruslah merangkul dan melibatkan semua kekuatan, karna provinsi riau ini sudah menjadi rumah dan menaungi semua suku bangsa, agama dan ras" jelas wahid saat jumpa tokoh lintas suku di rumah salah satu tokoh d pangkalan kerinci, selasa (1/9/24)
 
"Saya juga berterima kasih karna sudah disambut dan didukung, sama-sama kita berusaha,  semoga niat dan usaha kita juga sejalan dengan takdir tuhan yang maha esa" lanjut Cagubri Nomor Urut 1
 
Hadir dari tokoh Persatuan Keluarga Nias Pelalawan yang juga terdiri dari pendeda-pendeta presease Distrik 60 pangakalan kerinci, tokoh persatuan paguyuban banten, dari Mitra Sunda Riau (Misuri), Keluarga Bubuhan Banjar (KBB).
 
Dari perwakilan masing-masing tokoh menyampaikan pernyataan dukungan dan kesiapan mereka memenangkan paslon gubernur nomor urut 1 Abdul Wahid dan SF Hariyanto.
 
Diakhir pertemuan Abdul Wahid sempat menyinggung adanya sentimen-sentimen negatif dari lawan politik ketika menyampaikan gagasan riau rumah semua suku.
 
"Beberapa hari ini ada yang sentimen dengan gagasan kami merangkul semua kekuatan untuk bergabung bersama Bermarwah, tagline 'Riau Rumah Semua Suku' diplesetkan negatif, tapi syukurnya dukungan mengalir dari semua simpul paguyuban dan lintas agama" Ungkap wahid
 
"Mereka sudah berani menyerang pribadi, Tuan Guru Ustadz Abdul Somad juga jadi sasaran, ada sikap tidak sportif dalam kontestasi politik, seharusnya tidak boleh begitu, kita harus tetap santun dan merangkul semua, jangan mudah terpancing" tutup wahid