Kasus Malaria di Rohil Cukup Tinggi Dalam Tahun Ini

BAGANSIAPIAPI, Oketime.com  - KASUS malaria di Rokan Hilir (Rohil) cukup tinggi dalam tahun ini. Hal itu terungkap pada saat rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral yang dipimpin Sekdakab Rohil H Fauzi Efrizal MS di Bagansiapiapi, pekan lalu.

‘’Tercatat, ada 1.120 kasus dan yang tertinggi di Kecamatan Pasir Limau Kapas. Dengan jumlah kasus tersebut tentunya bukan angka yang sedikit,’’ kata Fauzi Efrizal.

Sekda mengingatkan, Rohil sebelumnya merupakan salah satu kabupaten yang telah mendapat sertifikat eleminasi pada 25 April 2018 dari Menteri Kesehatan.

Namun, pada 28 Desember 2021, Bupati Rohil mengeluarkan surat keputusan luar biasa (KLB) malaria untuk Kecamatan Pasir Limau Kapas dan Kecamatan Kubu Babussalam.

‘’Alhamdulillah kita sudah melaksanakan rakor lintas sektoral bersama stakeholder yang ada serta forkopimda, kepala OPD juga dalam hal penanggulangan serta evaluasi kegiatan pada populasi malaria di Rohil khususnya di daerah terdampak,’’ katanya.

Mengingat status sudah dikatakan darurat, untuk itu melalui rakor ini, dirinya berharap BNPB pusat, Kemenkes, BPBD dan Dinas Kesehatan Provinsi serta Balai Kesehatan dari Kota Dumai dan seluruh stakeholder untuk menekan angka penyebaran kasus penyakit malaria di Rohil, khususnya di Kecamatan Pasir Limau Kapas.

‘’Selama ini kita juga sudah berbuat bersama Dinas Kesehatan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat terkait pencegahan penyakit malaria. Namun wabah ini terus berkembang, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan di pesisir dan berawa,’’ katanya.

Selain itu, upaya yang telah dilakukan, kata Fauzi, di antaranya telah dilakukan fogging dan pembagian kelambu serta mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan kebersihan lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan.

‘’Namun tingkat penyebaran wabah malaria ini masih tinggi. Makanya dari Pemerintah Pusat menjadikan kondisi ini sebagai status tanggap darurat bencana wabah penyakit yang harus ditangani. Di mana seluruh stakeholder diminta berkumpul di Rohil untuk menangani dan menekan kasus ini sampai kasusnya zero,’’ ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Rohil Ners Afrida, ia berharap masyarakat di daerah terdampak wabah malaria ini dapat bekerja sama dengan semua pihak dan dapat mengikuti arahan pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya dalam menanggulangi wabah ini.

‘’Kita berharap kepada masyarakat di daerah terjangkit wabah malaria dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan maupun dinas terkait lainnya dalam menanggulangi wabah ini. Masyarakat harus mengikuti imbauan yang disampaikan agar kasus ini dapat ditekan penyebarannya,’’ kata Afrida.

Dirinya mengaku diskes sudah melakukan berbagai upaya dengan melakukan fogging, pemberian obat dan kelambu. Namun terkadang pola hidup masyarakat yang sudah terbiasa tidur tidak menggunakan baju dan tidak kelambu, tambahan lagi lingkungan yang tidak bersih serta berawa membuat wabah malaria ini sulit ditekan.(hen)

Sumber: Riaupos.com