Jembatan Kaca Gagasan Irving Kahar Wujudkan Kota Kembar Siak-Mempura

SIAK, Oketime.com - 13 tahun menjabat kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PU Tarukim) Kabupaten Siak, Ir Irving Kahar Arifin melahirkan banyak gagasan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum seperti yang dirasakan masyarakat sekarang ini.

Hampir semua gagasan yang diwujudkannya dalam bentuk perencanaan disetujui bupati, sejak zaman Syamsuar hingga Alfedri. Bahkan, Irving dijuluki sebagai pelukis wajah Siak oleh banyak tokoh dan masyarakat Kabupaten Siak.

Cita-cita membangun kota kembar yang melingkupi kecamatan Siak dan Mempura bukan isapan jempol belaka. Irving melihat masih terjadi kesenjangan pembangunan dari dua kecamatan yang dibelah sungai Siak tersebut.

"Apapun caranya, Mempura harus kita bangun, sebagai perwujudan kota kembar yang dicitakan. Siak sudah terang, kita juga ingin Mempura terang seperti Siak," kata Irving, Senin (16/9/2024).

Pada 2020 ia merencanakan pembangunan jembatan kaca (skywalk) di Kecamatan Mempura yang kemudian rencana ini diterima bupati Siak sebagai upaya menambah destinasi wisata. Pelaksanaan pembangunan tahap I dimulai pada 2022.

Dinas PU Tarukim Siak merampungkan pembangunan Skywalk tahap I di Kampung Adat Kampung Tengah, Kecamatan Mempura pada 31 Desember 2022. Pembangunan terus berlanjut untuk tahap II pada 2023 dan tahap III 2024 ini.

Jika pembanguan kelar 100 persen, Skywalk ini terbentang di pinggir sungai Siak sepanjang 1.054 meter. Bentangan dari Kampung Adat Kampung Tengah hingga ke Kampung Benteng Hulu.

Menjelang penyelesaiannya, warga setempat sudah menunjukkan kebahagiaannya menyambut pembangunan itu. Pembangunan skywalk langsung memberikan perubahan yang cukup signifikan bagi masyarakat Kampung Tengah. Baik itu dari segi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya. Skywalk menjadi magnet baru bagi wisatawan untuk berbondong-bondong datang ke Kecamatan Mempura.

"Ibukota Kabupaten Siak meliputi dua kecamatan yaitu Siak dan Mempura, keduanya ini dipisah oleh sungai Siak dan dihubungkan oleh jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, keduanya harus menjad kota kembar. Inilah kawasan yang disebut kota Siak Sri Indrapura," kata Irving, yang saat ini sudah mundur dari ASN dan maju di Pilkada Siak 2024.

Kota Kembar Siak-Mempura yang diidam-idamkan selama ini berangsur terwujud berkat pembangunan Skywalk Mempura itu. Jika Istana Siak sebagai ikon utama wisata di Siak ada di kecamatan Siak, maka skywalk menjadi destinasi utama yang melengkapinya yang berada di Mempura (seberang Istana Siak). Jarak tempuh kedua destinasi hanya sekitar 10 menit berkendara.

Skywalk Mempura ini akan diberi nama seperti bangunan lain di Siak. Jembatan Siak diberi nama Tengku Agung Sultanah Latifah, gedung daerah diberi nama Sultan Syarif Kasim II, sedangkan Skywalk diberi nama Tengku Buwang Asmara. Tengku Buwang Asmara merupakan sultan kedua dalam sejarah kesultanan Siak.

Kini, Irving maju menjadi calon bupati Siak di Pilkada Siak 2024. Ia menantang petahana, Alfedri yang juga temannya sendiri. Ia tidak mengklaim secara sepihak pembangunan skywalk Tengku Buwang Asmara sebagai miliknya, namun ide dan gagasannya murni dari buah pikirannya sendiri.

"Idenya dari saya tentunya saya ajukan kepada bupati sebab bupati meminta agar Kadis mempunyai inovasi, jadi itulah dasarnya kami selalu mencari ide untuk pembangunan berkelanjutan," ujar Irving.

Tentang Skywalk Tengku Buwang Asmara

Skywalk Tengku Buwang Asmara ini dibangun sepanjang 1.054 meter. Pembangunan dilaksanakan tiga tahap yaitu 2022, 2023 dan 2024. Pembangunan tahap pertama yang sudah digandrungi warga dan wisatawan saat ini sepanjang 274 meter.

"Pembangunan tahap pertama inilah yang sekarang sudah ramai didatangi warga, yang selesai kita kerjakan pada akhir Desember 2022 lalu," kata Irving.

Skywalk yang dibangun ini juga tidak kalah menarik dibanding skywalk di kota-kota besar lainnya. Secara spesifik skywalk Mempura ini menggunakan ornamen "Dancing Light", ada Spot Tempered Glass untuk lantai dan pagar yang sangat dekoratif. Pembangunan ini memberikan sentuhan yang berarti bagi masa depan pariwisata Siak.

Skywalk ini juga memberikan kejutan untuk wisatawan. Skywalk ini berbentuk menyusur sungai Siak. Namun bentangan puncaknya berada di atas pangkal sungai Melengo yang bermuara di sungai Siak.

Di atas permukaan sungai Melengo dibuat bentang skywalk dengan kaca transparan sepanjang 42 meter dan lebar 1 meter. Saat melangkah di sana seperti berjalan di permukaan air Sungai Melengo yang berwarna coklat khasnya air gambut tersebut. Riak-riak muara sungai itu terlihat jelas saat meniti di bentangan kacanya. Sensasi tercebur ke sungai dari ketinggian 12 meter menjadi daya tarik tersendiri saat meniti bantagan kaca pada skywalk ini.

"Di situlah adrenalin wisatawan akan tertantang. Setiap langkah kaki seperti menyentuh permukaan air sungai gambut yang berwarna coklat itu," kata dia

Secara keseluruhan, bentang kaca dan dancing light ini yang menjadikan skywalk Mempura terasa istimewa dibanding skywalk di tempat lain.

Bentang kaca sepanjang 42 meter tadi dipagari dengan pagar expanded metal. Pagar ini cukup artistik untuk pengamanan kanan dan kiri bentang yang dihiasi lampu trase. Sedangkan sebelum dan setelah bentang kaca tersebut, kemewahan skywalk ini terletak pada dancing lightnya.

Pembangunan tahap I pada 2022 dimulai dari Kampung Adat Kampung Tengah. Yaitu dari rumah Datuk Pesisir sampai masjid Kampung Tengah. Bentangannya melintasi sungai Melengo, bahwa sepanjang 42 meter adalah bentang kaca.

Dinas PU Tarukim Siak menyadari kabupaten ini merupakan destinasi wisata sejarah utama di Provinsi Riau. Sangat banyak ikon pariwisata yang menjadi tujuan favorit wisatawan saat berkunjung ke Siak Sri Indrapura. Antara lain Istana Asserayyah Hasyimiah, jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Mesjid Sultan Syarif Hasyim, Water Front City, Tangsi Belanda, RTH Siak Lawo dan beberapa tempat lainnya.

Sebagian besar destinasi wisata yang disebutkan itu berada di wilayah Kecamatan Siak. Sedangkan kota Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kota pusaka di Indonesia tidak hanya meliputi Kecamatan Siak. Meliputi pula kawasan Kecamatan Mempura.

Ihwal itu menjadi perhatian khusus Irving bagaimana mengembangkan kawasan wisata Siak Sri Indrapura menjadi lebih seimbang dan merata. Mau tidak mau, harus dilakukan pengembangan dan pembangunan destinasi wisata baru di kawasan Kecamatan Mempura.

"Tujuannya memang untuk meningkatkan geliat pariwisata yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat," kata Irving.

Kenapa harus skywalk?

Rupanya Irving Kahar Arifin, tentunya atas persetujuan bupati, ingin memadukan destinasi sejarah yang telah dipunyai Siak dengan destinasi masa depan (futuristik). Skywalk merupakan destinasi yang bakal digandrungi wisatawan, karena memberikan sentuhan kekinian, instragrameble, maju dan elegan.

Beberapa contoh skywalk yang menjadi inspirasinya adalah jembatan Gentala Arasy di ibu kota provinsi Jambi. Jembatan ini menyuguhkan panorama pemandangan melintasi Sungai Batanghari. Kemudian ada Heha Sky View, Yogyakarta dengan panorama pemandangan kota Yogyakarta. Kemudian Skywalk Senayan Park, DKI Jakarta dengan panorama pemandangan kota.

Meski yang disebutkan di atas adalah sumber inspirasi, namun skywalk yang ada di Siak memiliki artistik tersendiri. Skywalk Siak mempunyai panorama seperti altar alami yang sejuk dipandang mata.

Saat berada di Skywalk Mempura ini, dapat menikmati keindahan Istana Asserayyah Hasyimiah dan Water Front City secara bersamaan. Posisi skywalk berada tepat di posisi berseberangan.

Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan Sungai Siak dengan berbagai macam aktivitas. Sebut saja lalu lintas kapal besar, tongkang-tongkang pengangkut kayu industri dengan berat ratusan ton sekali jalan, perahu nelayan dan lain-lain.

Skywalk Mempura dibangun dengan konsep menyusuri tepian sungai. Berbeda dengan Jembatan Gentala Arasy yang melintasi sungai secara langsung.

Selain itu, panorama yang dihadirkan merupakan keindahan alam yang masih alami. Bukan merupakan taman buatan seperti di beberapa contoh yang telah disebutkan. Kampung Tengah adalah kampung tua di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak yang tidak terpisahkan dengan kota pusaka (heritage). Pembangunan skywalk adalah untuk menyajikan atau melihat dengan sisi berbeda dari kampung tua itu sendiri.

Pembangunan skywalk Mempura ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar yaitu Rp 81,4 miliar. Rinciannya untuk tahap I sebesar Rp 15,5 miliar dari APBD Siak 2022. Tahap II sebesar Rp 35,5 miliar dari APBD Siak 2023 dan Tahap III sebesar Rp 30,4 miliar dari APBD Siak 2024.

"Dampak pembangunan skywalk ini sangat besar untuk kemajuan Mempura," kata Irving..

Skywalk akan menjadi medium keterkaitan, keterlibatan dan interaksi antara masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas. Terjalinnya hubungan interpersonal antara anggota masyarakat, terjalinnya hubungan terhadap dasar-dasar organisasi kelembagaan sosial, Kampung Tengah dan Benteng Hulu bermigrasi dari dan ke daerah pariwisata, mempunyai dampak positif terhadap ritme kehidupan sosial masyarakat, terjadinya pola pembagian kerja, mempunyai dampak baik terhadap statifikasi dan mobilisasi sosial, mempunyai dampak positif terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan dan akan berpengaruh terhadap kesenian dan adat istiadat setempat.

Selain itu Skywalk akan mempunyai dampak ekonomi yang cukup membanggakan seperti bertambahnya penerimaan daerah, bertambahnya pendapatan masyarakat, membuka peluang dan kesempatan kerja, stabilitas terhadap harga-harga, serta distribusi manfaat atau keuntungan.

Sumber: Cakaplah.com